Perlunya Inovasi Desa Berantas Stunting di Indonesia Untuk Ciptakan Generasi Muda Penuh Inovasi, stunting sendiri terjadi karena seseorang mengalami kekurangan gizi
Sebagai
orang awam, pernahkah Anda mendengar istilah stunting? Mungkin kata ini sangat
jarang terdengar atau bahkan baru pertama kali. Padahal stunting merupakan
salah satu permasalahan yang disebabkan kekurangan gizi yang kronis.
Nah,
stunting sendiri terjadi karena seseorang mengalami kekurangan gizi dalam waktu
yang cukup lama. Adanya stunting ternyata berdampak pada pertumbuhan anak,
salah satunya adalah tinggi anak yang lebih rendah pada usianya. Hal ini sering
disebut pendek atau kerdil.
Stunting
sendiri biasanya terjadi di daerah-daerah pedesaan yang miskin. Untuk mengatasi
ini, maka harus ada inovasi desa berantas stunting di Indonesia. Hal ini sesuai
dengan program pemerintah saat ini yakni untuk mencegah terjadinya stunting di
Indonesia.
Adapun
hal ini sendiri dilakukan dengan tujuan untuk menjadikan anak indonesia dapat
tumbuh dan berkembang dengan optimal, sehingga nantinya anak dapat berinovasi
serta berkompetisi dengan dunia global di masa depan.
Lantas,
apa sih inovasi desa berantas stunting di Indonesia yang harus dilakukan?
Berdasarkan program pemerintah, maka pemerintah era Presiden Jokowi ini membuat
sebuah inovasi yang disebut dengan Padat Karya Tunai Desa Bidang kesehatan.
Ini
adalah salah satu program yang bisa dilakukan untuk mengatasi permasalahan
stunting yang ada di Indonesia. Diharapkan, setiap desa bisa melaksanakan
program ini, sehingga masalah stunting bisa di atas.
Nah,
dalam program padat karya Tunai desa ini lebih mengutamakan tentang sumber daya
lokal, teknologi lokal desa dan juga tenaga kerja lokal. Dalam program ini juga
terdapat empat pilar yang dijunjung tinggi.
Adapun
keempat pilar tersebut antara lain adalah untuk meningkatkan perekonomian
masyarakat desa, mekanisme operasional dikerjakan bersama secara lintas sektor,
menurunkan angka pengangguran masyarakat desa melalui swa-kelola, dan
dilaksanakan dengan integrasi lintas program dan lintas sektor.
Nah,
empat pilar ini dijadikan sebagai salah satu upaya untuk memperbaiki gizi anak.
Saat perekonomian masyarakat desa membaik, maka untuk memenuhi kebutuhan gizi
anak sudah tidak bingung lagi.
Dengan
demikian, angka stunting bisa ditekan menjadi lebih sedikit. Nah, perlu Anda
tahu bahwasanya stunting ini menjadi salah satu ancaman utama yang menentukan
kualitas dari manusia Indonesia.
Bahkan
tidak sampai di situ saja, stunting juga menjadi salah satu ancaman untuk
kemampuan masyarakat Indonesia dalam hal daya saing bangsa. Hal ini karena anak
yang stunted tidak hanya terganggu di bagian fisiknya saja yang pendek, namun
juga ia mengalami gangguan otak. Nah, gangguan otak ini akan berpengaruh
terhadap prestasi anak saat berada di sekolah baik secara kognitif, afektif
maupun psikomotorik.
Hal
inilah yang menjadikan anak menjadi tidak produktif dan penuh dengan
kreativitas. Jika sudah begini, maka sumber daya manusia Indonesia di masa
depan akan kalah dengan sumber daya manusia dari negara lain.
Karena
hal inilah, penting adanya program inovasi desa berantas stunting di Indonesia.
Dengan adanya pemberantasan mulai dari desa maka akan tercipta generasi muda
yang mampu berdaya saing tinggi.
Post A Comment:
0 comments so far,add yours
Posting Komentar