Contoh Inovasi Desa Bidang Pertanian dengan Pembuatan Pupuk Cair yang Bisa di Terapkan di Tempat Tinggal Anda, cara pembuatan pupuk non organik


cara pembuatan pupuk non organik


Desa merupakan salah satu lingkungan yang sangat akrab dengan masyarakat. Seperti yang Anda tahu, dalam lingkungan ini cukup sering muncul masalah-masalah. Salah satunya adalah masalah pertanian, apalagi bagi desa yang mempunyai mayoritas warga berprofesi sebagai petani.

Untuk itu, Anda sebagai perangkat desa ataupun warga desa tentunya membutuhkan contoh inovasi desa bidang pertanian yang bisa diterapkan untuk memajukan dan menyelesaikan permasalahan yang ada di tempat tinggal Anda.
Untuk sebuah desa yang masyarakatnya lebih banyak berstatus petani, masalah seperti maraknya hama, pengairan yang kurang efektif, penggunaan pupuk non organik yang berlebihan menjadi masalah serius yang meresahkan warga karena akan berdampak pada masalah ekonomi mereka.

Masalah sekarang yang sering timbul dari kebanyakan petani adalah penggunaan pupuk. Setelah muncul banyak pupuk non organik, masyarakat mulai mempercayakan hasil panennya dengan penggunaan pupuk tersebut. Awalnya pupuk non organik dapat memberikan hasil panen yang optimal dengan hasil yang sangat memuaskan.

Namun, sekarang kebanyakan dari warga sudah mulai menyadari bahwa penggunaan pupuk non organik ternyata dapat merusak kestabilan tanah, sehingga lama kelamaan tanah yang awalnya subur malah menjadi tidak subur. Hal itu menyebabkan hasil panen yang semula bisa dikatakan sangat memuaskan justru sekarang menjadi berkurang bahkan tidak ada hasilnya sama sekali.

Sebagai solusi dari masalah tersebut, kali ini akan dibahas beberapa contoh inovasi desa bidang pertanian dengan pembuatan pupuk cair yang bisa digunakan warga masyarakat sebagai pengganti pupuk non organik. Berikut cara pembuatannya:
1.  Kumpulkan bahan-bahan sisa rumah tangga, seperti ampas kelapa, sisa sayuran, kencing hewan ternak, kotoran ternak, dan lain-lain yang mudah didapatkan.

2.   Siapkan bahan wajib seperti susu bubuk atau cair murni, telur dan madu, air kelapa, EM4 dan gula atau tetes tebu.
3.   Haluskan bahan-bahan sisa rumah tangga, bisa dipotong kecil-kecil atau di blender dengan crusher. Semakin kecil potongan semakin cepat proses penguraiannya.

4.   Larutkan gula atau tetes tebu kemudian campurkan EM4, aduk dan diamkan pada tempat yang teduh selama 1-2 hari.

5.  Setelah melewati beberapa tahapan diatas, masukan bahan yang sudah dipotong-potong ke dalam kantong berpori, campurkan bahan wajib sampai merata. Lalu pindahkan kantong ke dalam tong atau wadah yang lain.
Tunggu proses penguraian dengan menutup wadah atau tong dengan memberi lubang kecil lalu masukan selang ke lubang tersebut. Ujung selang yang berada diluar dimasukan ke dalam botol berisi air untuk menstabilkan proses fermentasi.

6.  Setelah 1 bulan, buka tong atau wadah tersebut. Peras kantong yang dimasukan tadi. Itulah pupuk organik yang sudah jadi. Ciri-ciri berhasil dan tidaknya adalah dengan mencium aroma pupuk cair tersebut, jika berbau fermentasi berarti berhasil, tetapi jika berbau busuk berarti tidak berhasil.

Itulah salah satu contoh inovasi desa bidang pertanian dengan pembuatan pupuk cair untuk mengganti pupuk non organic yang dapat merusak kesuburan tanah. Selamat mencoba, semoga berhasil.



Share To:

Turnado Days

Post A Comment:

0 comments so far,add yours